Latest Posts

Remove Only One Specific Package On Debian/ Ubuntu


[ Di update 14 Mei 2015 ]

Seperti judul, hal ini memang menganggu... anda pasti pernah mengalami masalah yang sama seperti yang saya alami, saat ingin membuang (remove/ uninstall ) hanya satu paket aplikasi di sistem Debian/ Ubuntu.

Dalam kasus saya, hanya ingin membuang squid3 package saja tetapi tidak bisa, karena squidguard juga akan dibuang oleh sistem, seperti 1 paket yang tidak bisa dipisahkan.

Maksud saya sangat simple, buang squid3 namun squidguard tetap terpasang.

Ini tidak bisa dilakukan dengan apt-get ....

Solusinya adalah dengan command berikut :
dpkg --remove --force-depends package_name


Contoh pada kasus saya menjadi,
dpkg --remove --force-depends squid3

Tunggu hingga proses selesai.

Done! :)


Melawan lupa.

... Mengingat perintah ( commad dpkg )

1. Install

-- Install satu file .deb

dpkg -i package_name

Contoh :
dpkg -i chrome.deb

atau

-- Install beberapa file .deb dari sebuah folder/ dir

dpkg -R --install nama_folder/dir

Contoh :
dpkg -R --install /tmp/deb-paket-1


2. Uninstalling

--Remove

dpkg -r package_name

Contoh :
dpkg -r chrome.deb

dengan -r, uninstall tanpa menghapus file konfigurasinya.

atau

-- Purge

dpkg -p package_name

Contoh :
dpkg -p chrome.deb

dengan -p, uninstall dengan menghapus file konfigurasinya.


Selamat Mencoba! :)

Merubah Limit Size Di Php.ini Untuk Upload/ Import Database/ File Via Web



Seringkali saya terkendala import database sebuah website dari satu webserver ke webserver lainnya, karena disebabkan batasan ukuran untuk import file .sql lewat PhpMyAdmin (GUI), walaupun bisa juga import database .sql lewat terminal.

Awalnya saya ubah/ tingkatkan sedikit, namun setelah banyak hosting web, beberapa aplikasi yang berbasis web juga membutuhkan batasan ukuran upload file yang berbeda. Seperti : Moodle, Tracmor, Joomla dsb.

Jadi, agar tidak diatur berulang kali, maka saya besarkan saja sekalian namun dengan perhitungan juga.

1. Edit file php.ini.
nano /etc/php5/apache2/php.ini

2. Cari dibawah ini satu per satu dengan Ctrl+w.
post_max_size, upload_max_filesize, max_execution_time, max_input_time, memory_limit.
Edit menjadi seperti dibawah ini.
post_max_size = 300M 
upload_max_filesize = 300M 
max_execution_time = 3000 
max_input_time = 3000 
memory_limit = 1000M 

atau ubahlah sesuai keinginan anda.
N.B :
-- Ram memori webserver saya totalnya 6 GB
-- HDD 500 GB

3. Restart service apache2.
service apache2 restart

4. Login ke phpmyadmin.

http://ip-address-webserver/phpmyadmin
atau
http://nama-domain/phpmyadmin
kemudian import file database .sql dan tunggu hingga prosesnya selesai.


*Cara alternatif  lainnya adalah buka php.ini dengan WinSCP/ Filezilla lalu edit.

Semoga bermanfaat!

OpenSIS Problem : You have an error in your SQL syntax




OS Webserver yang digunakan adalah Debian 7 (Wheezy), saya sudah menjelaskan hal ini pada artikel sebelumnya bahwa webserver ini sebagai sentral web hosting aplikasi berbasis web di kantor saya.

Kembali ke topik, saat saya melakukan instalasi OpenSIS, ada notifikasi error yang saya dapatkan yaitu seperti dibawah ini.

"
; check the manual that corresponds to your MySQL server version for  the right syntax to use near '(0) , start_date date, end_date date, published_profiles characte' at line 9  "


Solusi.

Saya cari file berekstensi .sql, kemudian pada tiap file .sql ini saya cari " start_date date, end_date date, published_profiles " sesuai petunjuk dari notifikasi error diatas.

Direkrori yang saya tuju adalah /install

cd /var/www/your-opensis-directory/install

ada 2 file di direktori install :
- opensis-4.5-procs-mysql.sql
- opensis-4.5-schema-mysql.sql.

Dan " start_date date, end_date date, published_profiles " saya temukan pada file kedua  opensis-4.5-schema-mysql.sql.

1. Buka & edit opensis-4.5-schema-mysql.sql.

-- Buat backup file
mv opensis-4.5-schema-mysql.sql opensis-4.5-schema-mysql.sql.default

-- Edit
nano  opensis-4.5-schema-mysql.sql


2. Ctrl + w cari (0), lalu hapus satu per satu.

atau apabila masih terdapat error maka edit seperti ini (0) menjdi (), hapus angka 0.

3. Simpan

*Cara alternatif lainnya adalah buka opensis-4.5-schema-mysql.sql dengan WinSCP/ Filezilla lalu cari dengan Ctrl+F dan edit.

Saya lanjutkan proses instalasi OpenSIS dan berjalan dengan lancar.

Selesai.


Semoga Membantu! :)

Instalasi Tracmor di Webserver

 

Tracmor adalah aplikasi untuk mengelola aset & inventori yang berbasis web.

Dan bisa kita gunakan dengan gratis tetapi harus instalasi, konfigurasi dan troubleshooting sendiri pada webserver lokal, ada juga opsi yang lebih mudah yaitu gunakan tracmor versi komersial yang sudah termasuk jasa bantuan dari pihak pengembang namun kita harus bersedia membayar untuk konfigurasi, troubleshooting dan kustomisasi tracmor seperti yang kita inginkan.

*Tutorial ini juga bisa digunakan untuk Webserver dengan Ubuntu Server sebagai sistem operasinya.

Persiapan.
1 unit komputer sebagai Webserver + DNS Server, saya mengunakan Debian 7 ( Wheezy ) 64 bit sebagai OS, dalam webserver ini sandingkan Lamp dan Bind :

1. LAMP
Untuk hosting beberapa aplikasi berbasis web sekaligus, seperti Joomla, Drupal, Wordpress, dsb. Saya atur direktori utamanya di /var/www/nama-domain

Jadi, seluruh folder web saya letakkan menjadi satu di direktori /var/www/

Contoh :
/var/www/tracmor atau bisa juga /var/www/tracmor.namadomain.com

*Cara instal Lamp ada disini

2. BIND9
Saya membuat nama domain lokal untuk akses tracmor via web sehingga nantinya akan bisa diakses oleh user melalui browser dengan mengetikan http://tracmor.namadomain.com bukan http://192.168.50.4/tracmor.

Pastikan Lamp dan Bind9 sudah berjalan dengan baik, bisa diakses user dari LAN manapun (yang berbeda subnet).

INSTALASI
apt-get update
apt-get install python-software-properties
apt-get install git
cd /var/www/
mkdir tracmor.namadomain.com
cd /var/www/tracmor.namadomain.com
git clone https://github.com/tracmor/tracmor.git

Membuat user & database
mysql -u root -p
create database tracmor;
create user 'tracmor'@'localhost' identified by 'tracmor';
grant all privileges on tracmor.* to 'tracmor'@'localhost';
quit;

Membuat tabel & data dari dir datamodel
cd /var/www/tracmor.namadomain.com/datamodel
mysql tracmor -u tracmor -p < create.sql
mysql tracmor -u tracmor -p < data.sql

Edit file php.ini
nano /etc/php5/apache2/php.ini

cari baris berikut dengan CTRL+F kemudian diubah seperti dibawah ini :
*Pada kasus saya ini saya lewati karena sudah diubah saat instalasi moodle.
memory_limit = 512M

Edit file configuration.inc.php- backup dahulu
mv /var/www/tracmor/includes/configuration.inc.php /var/www/tracmor/includes/configuration.inc.php.default

- lalu edit
nano /var/www/tracmor/includes/configuration.inc.php

Untuk mengatasi kegagalan sewaktu login setelah fresh install tracmor maka saya konfigurasi lagi configuration.inc.php seperti dibawah ini.
define ('__DOCROOT__', $_SERVER['DOCUMENT_ROOT']);
                        define ('__VIRTUAL_DIRECTORY__', '');
                        define ('__SUBDIRECTORY__', '');
                        define('DB_CONNECTION_1', serialize(array(
                                'adapter' => 'MySqli5',
                                'server' => 'localhost',
                                'port' => null,
                                'database' => 'tracmor',
                                'username' => 'tracmor',
                                'password' => 'tracmor',
                                'profiling' => false,
                                'encoding' => 'utf8')));

kemudian edit juga file index.php yang ada di direktori utama dari tracmor.namadomain.com
nano /var/www/tracmor.namadomain.com/index.php

dan tambahkan baris berikut ini,
ini_set('include_path', ',' , $_SERVER['DOCUMENT_ROOT'] , '/includes/');

Agar dapat mengunakan label barcode di tracmor
apt-get install gcc
apt-get install make
apt-get install barcode
cd /tmp
wget http://www.ashberg.de/php-barcode/download/files/genbarcode-0.4.tar.gz
tar -xvf genbarcode-0.4.tar.gz
cd genbarcode-0.4
make
mv genbarcode /var/www/tracmor.namadomain.com/includes/php/

Mengatasi masalah mengakses halaman (tab) admin " page blank "
mkdir /var/www/tmp
chmod 777 /var/www/tmp
chmod -R 777 /var/www/tracmor.namadomain.com
chwon -R root:www-data /var/www/tracmor.namadomain.com

Akses tracmor
Di restart dulu service apache2-nya,
service apache2 restart
atau
/etc/init.d/apache2 restart

Buka tab baru di browser lalu ketikan tracmor.namadomain.com
Login dengan username dan password = tracmor

Tampilan login page
Gambar.

Halaman pengelolaan tracmor.
Gambar.

Halaman admin page.
Gambar.

Contoh print label/ asset tag.
Gambar.


Selamat Mencoba!  

Referensi :
-- www.tracmor.com
-- https://github.com/tracmor/tracmor
-- http://jerome.co.za/tracmor/
-- http://www.tracmor.com/forum/topic/732/cannot-login-to-new-install/
-- http://www.tracmor.com/forum/topic/821/solvedadmin-page-blank/

Auto backup Dokumen/ Database ke Data-Center di Jaringan Lokal



Di awal pembuatan Data-Center di jaringan lokal kantor, telah saya rencanakan ada beberapa fitur/ fungsi tambahan untuk mendukung keberadaan Data-Center agar bisa semaksimal mungkin digunakan, terpikir juga untuk melengkapi dengan adanya fitur auto-backup ke komputer karyawan (user).

Sayangnya, saya terbentur masalah (bug) saat mengunakan fitur bawaan dari Data-Center itu sendiri yang mengunakan Rsync, saya termasuk salah satu sistem admin yang kurang beruntung dan saat ini masih berusaha untuk mengatasi masalah ini.

Untungnya saya mempunyai solusi untuk mengatasi masalah auto-backup ini, karena sebelumnya saya juga sudah mempunyai pengalaman mengunakan aplikasi backup seperti to do backup di windows.

Kali ini saya tidak mengunakan Todo Backup, tetapi mengunakan aplikasi yang mirip dengannya yaitu FBackup, kedua aplikasi ini sama-sama gratis (free) untuk versi Basic, bayar untuk yang versi Pro, versi yang gratis pun saya rasa sudah cukup memuaskan. Namun, bila ingin mengunakan yang lumayan lengkap fiturnya maka gunakanlah Cobian Backup dengan versi terakhirnya versi 11 atau Gravity ( Discontinue ).

Dan berikut ini skema sistem & jaringan lokal di kantor saya.

Topologi Jaringan.
                                                                  
                                       ___ LAN 1 ------ User, Data-Center + Wins Server, Webserver + DNS Server
                                       |     
ISP ------ Mikrotik ------|---  LAN 2 ------ User
                 |                     |___
            Proxy                         LAN 3 ----- User

Kalau ada kesempatan nanti saya buat artikel Cara Membuat Data-Center nya, berbasis Linux, murah meriah, tetapi harus setting & troubleshooting sendiri :)

Ada 3 LAN, berbeda subnet dengan fokus utama berada pada LAN 1, dalam skema diatas Data-Center sudah bisa diakses dari subnet (LAN 2 & LAN 3) diluar subnet utama LAN 1. Baik diakses dengan mengunakan ip address Data-Center maupun dengan nama host Data-Center.

Contoh :
- Akses Data-Center melalui ip address pada komputer windows user maka cukup tekan tombol shortcut Windows + R kemudian ketik \\ip-address-data-center, misal \\192.168.50.5
- Akses Data-Center melalui ip address pada komputer windows user maka cukup tekan tombol shortcut Windows + R kemudian ketik \\nama-host-data-center, misal \\DATA-CENTER
- Atau akses Data-Center melalui network di explorer, tinggal cari nama host DATA-CENTER.

Kembali ke topik utama, ide saya adalah menyediakan fungsi auto-backup ke DATA-CENTER dari LAN manapun, jadwal backup yang fleksibel, bisa backup file apapun dsb.

Pertama, buat sharing folder di DATA-CENTER, beri akun (username & password) bila diperlukan untuk User tertentu.
Misalnya dengan nama user kita, contoh zb-iko-uwais.
 z, agar folder berada di urutan bawah.
 b, adalah inisial folder backup

Kedua, pasang aplikasi FBackup pada komputer user, buat & atur jadwal  ( sesuai permintaan user bila memang ada permintaan khusus ).


-- Buat nama backup.
Misalnya Backup nama-user nama-hari seperti ini Backup Iko Uwais - Monday.
-- Atur tempat tujuan backup.
Ada 2 opsi pilihan di drive lokal komputer atau drive di jaringan lokal, kalau di drive lokal pilihlah partisi lain.
Pada kasus saya, yang diatur di Data-Center yang berada di jaringan lokal pada LAN 1.

Tekan tombol Test untuk mengecek koneksi backup, masukan akun (username & password) bila sebelumnya kita berikan akses terbatas hanya bagi si user tsb.

-- Atur folder/ file yang ingin di backup.
Terserah mau backup satu, dua, tiga atau beberapa folder/ file sekaligus, tetapi tidak disarankan melakukan backup file foto/ video yang berukuran besar karena akan memakan waktu lebih lama atau proses backup bisa saja gagal, terutama bagi user yang mengunakan Notebook/Netbook pribadi.

-- Pilih Full Backup atau Mirror backup.
Jika Full Backup maka FBackup akan melakukan backup seluruh folder/file ke dalam bentuk zip, atau pilih Mirror Backup maka FBackup akan melakukan backup seluruh folder/file ke dalam bentuk aslinya tanpa di dikompresi (zip).

Saat memilih Full Backup : ada fitur pemberian password untuk file zip hasil backup, akan sangat berguna apabila ada user yang menginginkan keamanan berganda, dan fitur pemberian nama file yang lebih spesifik dengan tag tertentu, contohnya kita beri Tag

 -- Atur jadwal backup.
Pada kasus saya, diatur mingguan setiap Senin/ Monday, pukul 12.00 Wib/ P.M.

Nanti akan dihasilkan file backup di minggu pertama dengan nama :
  Backup iko-uwais_151214_1200_C1.zip
 
untuk membuat task backup lainnya tinggal Duplikasi (Duplicate) saja task backup yang sudah kita buat lalu tinggal di ubah & disesuaikan saja.

di minggu kedua file diatas akan tertimpa (Overwrite) dengan file backup kedua dst....
  Backup iko-uwais_151214_1200_C1.zip   ---- minggu pertama

  Backup iko-uwais_151214_1200_C2.zip
  Backup iko-uwais_151214_1200_C3.zip
  Backup iko-uwais_151214_1200_C4.zip
  dst...
  
- Inilah salah satu kekurangannya menurut saya, FBackup tidak menciptakan file kedua secara tersendiri tetapi akan terus menimpanya dengan file backup berikutnya.

Satu kekurangan lagi dari FBackup adalah tidak adanya fitur laporan/ konfirmasi (report) via email apabila proses backup sukses/ gagal.

+ Kelebihan FBackup adalah mempunyai fitur shadow copy, mampu melakukan backup file seperti dokumen/ database saat dokumen/ database tsb sedang kita gunakan.

Dan adanya fitur mirror backup yang mirip dengan sikronisasi folder/ file, bedanya kita harus atur jadwalnya sesuai yang kita inginkan, ini malah lebih baik, fleksibel!


Pada To do backup, ada Full Backup & Icremental Backup yang mirip mirror backup di FBackup tetapi hasilnya tetap berupa file yang terkompresi, di To do Backup juga ada fitur konfirmasi (report) via email.

Cobian backup, sebenarnya fiturnya  lebih lengkap terutama fitur backup dengan FTP. Namun, bagi saya terlalu kompleks, user pasti akan bingung (lupa) cara mengunakannya, masalah? Ya iya bagi saya.


Selamat Mencoba, semoga bermanfaat... 

Disable avahi-daemon di Debian



Apa itu avahi-daemon ?

Avahi is a fully LGPL framework for Multicast DNS Service Discovery. It allows programs to publish and discover services and hosts running on a local network with no specific configuration. For example you can plug into a network and instantly find printers to print to, files to look at and people to talk to.

Intinya, avahi-daemon diperlukan untuk auto-discovery hosts yang terhubung/ ada pada jaringan, seperti printer, komputer dsb.


Apakah sistem sangat memerlukannya ?
- Tidak juga.

Bila di disable apakah akan mempengaruhi sistem ?
- Tidak juga, tergantung kebutuhan.

Beberapa pertanyaan diatas terlintas apabila saya ingin mematikan salah satu service yang ada pada sistem di Debian/ Ubuntu, saat ini saya ingin mematikan aksi avahi-daemon tanpa perlu uninstall, mengingat kalau sewaktu-waktu saya ingin mengunakannya lagi. Karena laporan (report) dari aksi avahi-daemon ini memenuhi syslog.

Pada terminal,

 service avahi-daemon stop

atau

 /etc/init.d/avahi-daemon stop

dan 

 update-rc.d avahi-daemon disable
 
Bisa juga kita disable via webmin.

System > Bootup & Shutdown, pilih avahi-daemon, lalu klik Disable Now and On boot.


Selamat Mencoba!

Bind9 : error (no valid RRSIG) resolving


DNS Server, memakai Debian 7 (Wheezy)

Log sistem sangat membantu sistem admin untuk mengetahui apa yang sedang terjadi pada server, error ini saya ketahui dari /var/log/syslog.

Setelah beberapa percobaan ketemu juga letak kesalahannya dengan solusi sebagai berikut.

buka file named.local.options dengan

 nano /etc/bind/named.local.options


cari

 dnssec-enable auto;


lalu diubah (comment out [ // ] ) menjadi

 //dnssec-enable no;


Simpan & keluar.

kemudian restart bind9

 service bind9 restart



 Selamat Mencoba ! :)

Dynamic Routing (RIP) Pada Linksys E1200





Linksys E1200 v2.0.03, di jaringan kantor saya, perangkat ini digunakan juga sebagai Access Point (AP), agar koneksi antar LAN via WiFi yang berbeda Subnet bisa berkomunikasi dengan baik seperti bisa sharing folder, sharing printer (Print-server) maka harus ditambahkan Static Routing pada sistem perangkat ini, bila tidak maka kemungkinan besar perangkat ini tidak bisa kita akses melalui LAN yang berbeda Subnet apalagi untuk melakukan sharing folder walaupun routing sudah kita lakukan pada Main-router (Mikrotik/ Server Linux/ Server Windows).

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Login ke perangkat linksys E1200 via web.

Contoh : http://10.5.50.26

2. Lalu ke Basic Setup > Advance Routing

3. Pada halaman Advance Routing, konfigurasi awalnya :

- NAT ( enabled )
- Dynamic Routing ( disabled )

agar bisa kita tambahkan Static Routing maka harus diubah menjadi,

- NAT ( disabled )
- Dynamic Routing ( enabled )

4. Pada halaman Advance Routing ini juga dapat kita lihat Routing defaultnya klik pada tombol Show Route Table.

Untuk mulai menambahkan static routing :

- Route Entries, pilih yang kosong, biasanya seperti : 2( ).
- Enter Route Name, isi dengan nama Static Routing nya, misalnya lan10 to lan192
- Destination LAN IP, isi dengan Subnet dari lan192 yang dituju, misalnya 192.168.1.0
- Subnet Mask, isi dengan subnet mask dari lan192, disesuaikan, misalnya 255..255.255.0
- Gateway, isi dengan ip address gateway dari lan10, biasanya ip address yang pertama misalnya 10.5.50.1
- Interface, pilih LAN & Wireless.

5. Save Settings, selesai.

Untuk mengetahui berhasil atau tidak maka coba remote via web perangkat Linksys E1200 ini dari Subnet lain & coba juga lakukan sharing folder antar Subnet.

Selamat Mencoba! :)

SquidGuard: error while loading shared libraries: libdb-4.8.so: cannot open shared object file: No such file or directory





Instalasi (Compile) add on Squid proxy yaitu squidGuard-1.5-beta di server Ubuntu 14.04, versi squid yang saya gunakan adalah Squid 2.7 Stable9.

Proses instalasi seingat saya berjalan dengan sukses, tahap pertama adalah instalasi (compile) BerkeleyDB yang diperlukan agar bisa ke tahap instalasi (compile) squidGuard.

Namun, sewaktu menjalankan command di terminal :

  squidGuard -d 

Munculah error seperti berikut :

squidGuard: error while loading shared libraries: libdb-4.8.so: cannot open shared object file: No such file or directory

Setelah mencari-cari solusi atas masalah ini melalui google, dapatlah petunjuk saya harus memasang (install) libdb4.8-dev & libdb4.8++-dev.

Tetapi ada masalah baru lagi, ada beberapa tempat (website) penyedia 2 packages diatas, saat di coba download & di instal, hasilnya mengecewakan karena error diatas masih ada.

Pada akhir pencarian ketemu juga solusi yang sebenarnya, dalam suatu forum (saya lupa forum apa?), ada yang memberi petunjuk penyedia 2 packages diatas yaitu lewat repositorinya bitcoin (tahu kan bitcoin?) dan sudah dibuktikan dicoba oleh beberapa orang hasilnya sukses.

Lanjut, setelah mencari-cari tahu dapatlah cara mengunakan repositori bitcoinnya sebagai berikut :

 sudo add-apt-repository ppa:bitcoin/bitcoin 
 sudo apt-get update
 sudo apt-get install libdb4.8-dev libdb4.8++-dev

Kemudian instal (compile) kembali BerkeleyDB & squidGuardnya, hasilnya akhirnya sudah bisa kita tebak, Sukses!


Selamat Mencoba!  :)

Sumber : http://ubuntu-indonesia.com/forums/ubbthreads.php/topics/129716/5

Dpkg: dependency problems prevent configuration of zabbix-agent ; dpkg: error processing zabbix-agent (--install)





Melakukan upgrade zabbix-agent dari versi 2.2.x ke versi 2.4.2 di Server Ubuntu dan Debian.

Metode upgrade adalah mengunakan file instaler .deb yang di ambil dari sini > http://repo.zabbix.com/zabbix/2.4/

Di terminal :
 cd /tmp
 wget nama_file.deb
 dpkg -1 nama_file.deb

Saat melakukan upgrade zabbix-agent di Debian terdapat masalah, ada notifikasi error yang kurang lebih seperti berikut :

 Selecting previously unselected package zabbix-agent.
 (Reading database ... 55048 files and directories currently installed.)
 Unpacking zabbix-agent (from zabbix-agent_2.4.2-1+trusty_amd64.deb) ...
 dpkg: dependency problems prevent configuration of zabbix-agent:
 zabbix-agent depends on libc6 (>= ......); however:
 Version of libc6:amd64 on system is ......

 dpkg: error processing zabbix-agent (--install):
 dependency problems - leaving unconfigured
 Processing triggers for man-db ...
 Errors were encountered while processing:
 zabbix-agent

Menandakan instalasi gagal & otomatis service zabbix agent tidak berjalan (running)!

Setelah ditelusuri apa masalahnya lalu baru saya ketahui letak kesalahannya, karena kurang teliti rupanya saya salah instal file zabbix-agent, sebab ada beberapa server linux yang berbeda OS linux yang saya upgrade zabbix-agent nya, fokusnya jadi bercabang.

Solusinya sangat mudah, karena di Debian, file .deb disesuaikan saja.

Jadi seharusnya yang saya instal adalah zabbix-agent_2.4.2-1+wheezy_amd64.deb

Lakukan instalasi.

 wget download_url_dari_file_deb_zabbix-agent_wheezy
 dpkg -i zabbix-agent_2.4.2-1+wheezy_amd64.deb

File .deb sukses di instal (diperbaharui), service zabbix-agent juga berjalan (running), problem solved!

Selamat mencoba. :)

Zabbix Agent Failed Start On Ubuntu Server 14.04






Saat instalasi zabbix agent di server ubuntu 14.04, terlihat berjalan dengan baik karena tidak ada notifikasi masalah.

Seperti biasanya, setelah menginstal zabbix agent kemudian saya edit file konfigurasinya di /etc/zabbix/zabbix_agentd.conf

Masalah mulai saya ketahui saat restart service zabbix agent dengan command :

 service zabbix-agent restart   

ada notifikasi yang saya ingat adalah sebagai berikut :

 ..... : unknown service
zabbix-agent start/running, process .....

jika diperiksa dengan

 ps aux | grep zabbix

yang terlihat hanya ada 1 baris dengan user root, seharusnya adalah ada sekitar 7 baris dengan 1 user root dan 6 sisanya running dengan user zabbix.

saya periksa juga pada zabbix servernya di front-end > configuration > hosts, seperti dugaan icon zabbix adalah berwarna merah (Red), seharunsya berwarna hijau (Green).

untuk mencoba mengatasi masalah ini saya sudah mencoba beberapa cara sbb :

1. Start & restart zabbix agent service

  service zabbix-agent start

atau

  /etc/init.d/zabbix-agent start

restart zabbix agent dengan

  /etc/init.d/zabbix-agent restart

notifikasi start adalah [OK] tapi saat di cek dengan ps aux | grep zabbix hasilnya gagal.

2. Re-install zabbix agen

  apt-get remove zabbix-agent && apt-get install zabbix-agent

notifikasi start adalah [OK] tapi saat di cek dengan ps aux | grep zabbix hasilnya Fail.

3. Reboot server ubuntu, hasilnya masih gagal juga.

4. Memeriksa file & user permission.

Saya bandingkan dengan zabbix-agent yang sudah terpasang di server ubuntu lainnya dan juga di server debian, hasilnya file & user permission adalah persis sama, jadi bukan ini masalahnya.

Setelah 4 cara diatas gagal, saya jadi teringat dengan 1 cara saat saya mengatasi beberapa masalah seperti ini dengan aplikasi lain yaitu dengan cara kelima.
5. Purge zabbix agent & instal ulang

  apt-get purge zabbix-agent
  rm /etc/zabbix
  apt-get install zabbix-agent

kemudian saya pastikan lagi

  ps aux | grep zabbix

yang terlihat sudah ada 7 baris dengan 1 user root dan 6 sisanya running dengan user zabbix yang berarti it's works. :)

lanjutkan, edit lagi alamat ip server di /etc/zabbix/zabbix_agentd.conf, lalu

 service zabbix-agent restart

saya periksa juga di front-end zabbix servernya > configuration > hosts, seperti dugaan icon zabbix sudah berwarna hijau (Green). Problem solved.


Kesimpulan.

Permasalahan ini terdapat di file konfigurasinya, ada kesalahan yang disebabkan karena kurang teliti saat melakukan edit konfigurasinya.

Solusi ini mungkin juga akan berhasil apabila diterapkan di server ubuntu 12.04 ataupun di Debian.


Selamat mencoba :)

Solusi saat terasa kinerja/ perfomance squid proxy menjadi lambat!





Share, 2 solusi saat terasa kinerja/ perfomance server squid proxy menjadi lambat.

Spesifikasi server (di kantor saya)-- HP
-- HDD 500 GB
-- RAM 10 GB (default 2 GB)

Situasi Kondisi-- Jumlah devices terdaftar di sistem sekitar 400 unit komputer/ gadget
-- User habit kebanyakan ke konten video seperti youtube, juga ke skype, game online, sikron data via cloud system.
-- Rata-rata devices yang online per hari adalah sekitar 150-200.
-- Saat jam sibuk, devices yang online sekitar 200, memori yang terpakai pada server squid proxy berkisar 4 GB, untuk amannya minimal saya harus siapkan RAM 6 GB.

Solusi dibawah ini sudah pernah saya lakukan dahulu kala, tapi lupa dicatat, makanya sekarang buat trit ini.

1. Disable filtering untuk blocking domain & ip address tertentu.

Website dengan konten yang mengandung pornografi, SARA, bad-proxy, malware dsb, baik itu yang lewat acl list maupun yang pakai squidGuard.

Terbukti saat dipantau kinerja si om squid kembali cepat...wus..wus..termasuk tanya ke beberapa user tentang kecepatan koneksi internetnya dengan melihat juga faktor kondisi notebook user.

Lahhhh... lalu bagaimana kalau tidak di filter? ya kan sekarang sudah dilakukan oleh Depkominfo & ISP-ISP dengan Filtering Trust+.

Lagipula saat ini DNS Google kena block oleh Depkominfo & ISP-ISP, padahal penting untuk mendongkrak kecepatan (browsing) internet, jadi mau tidak mau kita harus mengunakan DNS dari ISP, nah masalahnya ada DNS ISP tidak secepat DNS Google ditambah si cumi kita beri jobdesc Filtering Domain/ IP.

Memang ada DNS lain seperti OpenDNS, DNS Verizon & DNS Level 3 lainnya, tapi masih kalah dengan performa DNS google, walaupun faktor jauh dekat DNS server juga mempengaruhi.

2. Disable always_direct.

Nah ini yang jadi masalah soalnya ada beberapa domain/ ip terutama yang lokal yang harus di bypass.

Masalah turunnya performa server proxy ini, sudah saya alami 1 mnggu ini, sdh pusing telusuri apa yang salah dengan server ini, cek besarny dir cache, cek alokasi ram untuk squid, cek konfigurasi squid...tidak ada yang salah/ diubah-ubah, dsb-dsb.

Saat sudah ketemu masalahnya & solved, terus lihat respon dalam 3 hari ini user pada happy, saya jadi lega dah... akhirnya bisa ngopi dulu dengan tenang.

Tapi user mesum masih dongkol kena Filtering Trust+ ..rasakan hahay

Kerjaannya (jobdesc) si cumi pun jadi berkurang, si cumi bisa fokus pada caching konten web terutama video.

Coba 2 solusi diatas lalu lihat perfomance si cumi dalam 2 atau 4 hari.

1 server bermasalah solved, bisa fokus ke masalah server-server lainnya.

Tambahan.
Kalau server squid proxy tidak diposisikan juga sebagai dns server, maka lebih baik service bind9 nya di matikan (disable) saja, pun dengan start on boot bind9 nya juga di matikan, cara disable yang paling mudah adalah via webmin.
Sebagai gantinya untuk mempercepat/ membantu server squid proxy install saja dnsmasq, konfigurasinya dnsmasq biarkan saja apa adanya (default).

  sudo apt-get update
  sudo apt-get install dnsmasq

Trik diatas juga terbukti mendongkrak perfomance server squid proxy.

Untuk dns server, ada baiknya digabung satu saja dengan webserver, ini juga akan membantu mempercepat resolved lokal domain yang di hosting di webserver tsb

Semoga bermanfaat bagi yang merasa squid nya melambat :)

Sumber : http://ubuntu-indonesia.com/forums/ubbthreads.php/topics/151027/Share_Solusi_Saat_Performance_#Post151027

Memblok Akses ke Website Tertentu Dengan Waktu Tertentu Secara Otomatis ( Tanpa Script ) di Mikrotik



Sesuai judulnya, cara yang saya gunakan ini sangat sederhana dan cukup dilakukan melalui winbox serta tidak perlu mengunakan script enable/disable rule firewall.

Cara ini telah saya gunakan di jaringan tempat saya bekerja, hasilnya sesuai seperti apa yang saya harapkan.

Pada kasus saya, dengan jaringan yang berbeda subnet sebagai berikut :
 * saya mengunakan ip address berbeda pula seperti pada pada contoh dibawah ini :


Pertama adalah 192.168.50.0/24
|_ Router mikrotik terletak dalam jaringan ini.
|_ Sebagai jaringan utama.

Kedua adalah 192.168.70.0/24
|_ Sebagai jaringan kedua.

Nah, saya maunya pada jaringan kedua ini tidak bisa akses ke situs sosial facebook (https://www.facebook.com) pada waktu tertentu, misalnya pada Pukul 08.00 s/d 12.00 Wib.

Untuk menerapkan aturan diatas, maka langkah-langkah konfigurasi di mikrotiknya adalah sbb :

1. Login sebagai admin ( bisa saja username lain tetapi sebagai admin alias Full : Read & Write )

2. IP > Firewall > Layer 7 Protocols

klik tanda + ( New Firewall L7 Protocol ), lalu masukan Regexp berikut ini :

 ^.+(facebook.com).*$

 * sesuaikan saja alamat url atau nama domainnya untuk memblok situs yang lain.

lihat gambar.


tambah Comment beri nama blok fb juga dan simpan.


3. IP > Firewall > Filter Rules.

buat baru firewall pada tab General seperti dibawah ini :

Src. Address = isikan sesuai jaringan (LAN) yang akses ke facebooknya ingin diblok.

lihat gambar.



4. di tab Advanced pilih L7 Protocol yang dibuat tadi dan telah dikasih nama blok fb.

lihat gambar.



5. di tab Extra, pada Time tentukan waktunya.

dalam kasus saya :

Time : 08:00:00 - 12:00:00

Day : Centang pada hari yang ingin diaktifkan aturan, misalnya : mon, tue, wed, thu, fri, sat & sun (off) 

lihat gambar. 



6. di tab Action ya tentu saja pilih drop, kemudian berikan Comment (terserah kita apa namanya), Ok & Selesai.



N.B :
 * Coba dulu (trial & error) dengan waktu yang sangat pendek misalkan 12.00 - 12.10, akses situs tsb pada waktu dibloknya yaitu 10 menit itu, harusnya tidak bisa diakses.

 * Mungkin Anda bisa menerapkan cara diatas dengan konfigurasi yang berbeda sesuai kebutuhan Anda..


Selamat Mencoba... Good Luck! :) 
  

Cara Backup Seluruh Email Dengan Cara Sederhana





Bagi orang yang bekerja di bidang IT atau yang berpengetahuan lebih di bidang IT cara ini mungkin hal biasa (sudah tahu Bang!), tetapi bagi orang lain (awam) pada umumnya, mungkin masih sedikit yang mengetahuinya dan oleh karena itu tutorial ini akan sangat berguna, membantu dalam mengamankan seluruh email penting Anda, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan.

dan bagi orang yang bekerja di bidang IT atau yang berpengetahuan lebih di bidang IT masih ada lagi cara lain untuk backup email-email secara keseluruhan & bisa diakses dengan tanpa adanya koneksi internet (offline).

Yaitu dengan menggunakan email client seperti Ms. Outlook atau Mozilla Thunderbird dsb terus di backup lagi dengan memindahkan tempat penyimpanannya ke partisi (Drive) yang berbeda agar tidak ikut hilang saat sistem operasi di instal ulang, dan lagi... cara ini bagi orang (awam) lain pada umumnya, kemungkinan besar mereka tidak mengetahuinya dan tidak mengerti bagaimana caranya. 

Karena saya memakai Gmail sebagai akun email utama (Main) maka langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Login ke Gmail.

2. Klik pada Menu Setelan (Settings) pada pojok kanan atas (icon Gear), pilih Setelan (Settings).

3. Pilih Penerusan dan POP/ IMAP dan karena saya memakai Hotmail sebagai akun email kedua (Backup) maka contohnya seperti pada gambar dibawah ini, apabila Anda ingin memakai akun email yang berbeda silahkan disesuaikan saja, misalnya email yahoo (Ymail) dsb  :)

Lihat gambar.




4. Kemudian Simpan (Save) perubahannya, periksalah akun email kedua (Backup) Anda dalam 3 hari kedepan, seharusnya telah terdapat email-email yang juga ada pada akun email utama (Main) Anda.

N.B :
 * Trik ini kemungkinan bisa juga diterapkan pada akun email lainnya seperti Ymail, Hotmail dsb apabila Anda menginginkan Ymail atau Hotmail sebagai akun email utama (Main) nya, berarti langkah-langkah dibawah ini tinggal dibalik saja/ disesuaikan.

 * Untuk yang Anda memakai email kantor dengan Server Email sendiri, silahkan ditanyakan dengan Sistem Administratornya, kecuali email kantornya juga memakai email Gmail, Ymail atau Hotmail namun mengunakan Domain nama perusahaannya. 

 * Silahkan berkreasi seperti menambahkan filter pada akun email kedua (Backup) Anda jadi apabila ada email yang masuk dari akun email utama (Main) Anda maka otomatis langsung menuju ke Label (folder label) yang telah ditentukan.

Selamat Mencoba, Good Luck! :D

Cara Reset Superuser Access Rights Pada Joomla 2.5.x



Saat saya login mengunakan akun superuser di backend.

...namun yang saya temui hanyalah Bar bagian atas joomla dan Keluar (Joomla top bar & Log Out)! >.<

Bermula dari keinginan saya untuk menghilangkan opsi edit artikel pada front-end, inginnya hanya superuser, administrator, manager atau user tertentu yang bisa edit artikel tetapi hanya melalui back-end.

Masalahnya setiap penguna yang telah terdaftar (registered user) pada saat login ke front-end maka mereka dapat mengedit artikel (ada icon edit artikel berupa pensil kecil), nah ini yang tidak saya inginkan.

Setelah googling sana-sini didapatlah beberapa metode sebagai berikut :
- Dengan cara Joomla Overrides
- Remove EditIcon pada content.html.php
- CSS hack pada template.css
- dan sebagainya.

karena percobaan diatas tidaklah berhasil maka saya mencoba mengutak-atik pada bagian Access Levels dan masalah pun terjadi!

Solusi dari masalah diatas adalah dengan mengembalikan hak akses superuser seperti semula (Reset Superuser Access Right) dan langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Login ke Phpmyadmin nya.

Contoh : http://DomainWeb-Anda/phpmyadmin atau http://ip-server/phpmyadmin

2. Pada sisi kiri biasanya terdapat daftar database, pilih database yang dipakai oleh web yang dimaksud.

Contoh : nov23 (ini nama database dari web saya), lalu klik.



3. Pada kotak pencarian (search box) ketik viewlevels.

pada bagian saya muncul struktur dengan nama qnmzc_viewlevels, lalu diklik.

bisa jadi pada kasus anda akan berbeda seperti structure-name_viewlevels

4. Akan muncul tabel yang terdiri dari beberapa Access levels dari User Group.

saya temui Access Levels/ Rules nya telah berubah menjadi :

Public 0 [1]
Registerd [6]
Special [6] 

kemudian saya kembalikan Access Levels/ Rules nya seperti keadaan semula (default) yang seharusnya seperti berikut ini :

Public 0 [1]
Registered [6,2,8]
Special [6,3,8]

5. Edit Access Levels yang telah berubah itu, klik pada icon pensil, pada bagian rule sesuaikan dengan Access Levels default diatas, kemudian klik GO.

Nah, untuk mengetahui berhasil atau tidaknya metode diatas maka cobalah untuk login dengan akun superuser di back-end, seharusnya tampilan back-end nya sudah tampil seperti semula bukan hanya Bar bagian atas joomla dan Keluar (Joomla top bar & Log Out)

Selamat Mencoba, Good Luck! ^^

Mengatasi Masalah Network Controller & PCI Simple Communication Pada Acer Aspire 4741 Dengan Windows 7 OS 32 Bit



Awalnya dikarenakan tidak bisa instalasi driver modem SmartFren, ada notifikasi Installation Failed !

Masalah ini bisa ditelusuri dengan cara melihat pada bagian Other Devices di Device manager, caranya dengan cara klik kanan pada Computer > Manage > Device Manager > Other Devices.

Ada tanda seru ( ! ) atau error pada Network ControllerPCI Simple Communication.

Pada kasus saya, solusinya adalah sbb :

1. Download Driver yang diperlukan > Disini

dan ingat disesuaikan dengan Model Notebook Anda.

pada kasus yang saya tangani adalah Notebook Acer Aspire 4741 Windows 7 32 bit ;

> yang saya download & instal untuk memperbaiki masalah Network Controller adalah Driver Foxconn Broadcomm 43225 BGN/(HM) v5.60.48.35

> yang saya download & instal untuk memperbaiki masalah PCI Simple Communication adalah Driver INTEL TURBO BOOST DRIVER v1.0.1.1002

Walaupun sebenarnya ada Driver yang saya instal sebelum Driver Intel Turbo Boost yaitu Intel CP Platform ME Driver.  

2. Login sebagai Administrator kemudian instal Driver tersebut.

3. Apabila masalah sudah berhasil teratasi, cek dengan cara klik kanan pada Computer > Manage > Device Manager > Other Devices

Seharusnya tanda seru ( ! ) telah hilang.

Untuk memastikan masih pada Device Manager, klik kanan pada nama komputer misalnya Bang-Andi-PC, lalu pilih Scan for hardware changes.

Ya seharusnya tanda seru ( ! ) memang sudah hilang.

Bagaimana saya mengetahui Driver yang tepat untuk kedua masalah ini ?
Jawab :
Karena Notebook yang bermasalah saya instal ulang lalu saya instal satu-persatu Driver nya dan saya perhatikan dengan seksama apakah Network Controller & PCI Simple Communication dengan tanda seru (!) telah hilang (terperbaiki saat instalasi Driver).

Dan kebetulan Notebook yang saya gunakan sama merk & modelnya dengan Notebook klien yang sedang saya perbaiki, dengan keuntungan itu saya pun memiliki Dvd Driver Aslinya, nah driver-driver dalam Dvd inilah yang saya instal satu-persatu sembari melihat efeknya.

Cara lain yang lebih mudah adalah jalankan Windows Update, namun membutuhkan koneksi internet yang stabil dengan kuota yang memadai, install Update lalu tunghu hingga prosesnya selesai seharusnya masalah sudah teratasi,

Caranya : Control Panel > System and Security > Windows Update, lalu klik Check for update dan Install Update.

Cara kedua cara saya diatas mungkin akan membantu Anda dalam mengatasi masalah yang sama dengan model Notebook & sistem operasi yang sama.

namun kemungkinan juga tidak berhasil mengatasi masalah pada komputer Anda, namun tiada salahnya mencoba bukan.


Selamat Mencoba, Good Luck :)

Easy File Uploader di Joomla 2.5.x Pada WampServer



Saat instalasi module Easy File Uploader pada website yang mengunakan CMS Joomla 2.5.x, proses instalasi berlangsung dengan sukses tanpa ada notifikasi error, namun saat konfigurasi modul ada notifikasi error sebagai berikut :

PHP Version: 5.3.5.
FILEINFO_MIME_TYPE is NOT defined.
mime_content_type doesn’t exist.
This is Windows OS: WINNT.



Mengetahui pesan error diatas, saya masih mencoba untuk menjalankan module-nya dan seperti prediksi file tidak bisa di upload ada pesan error lagi pada module-nya di halaman front-page seperti ini :

ERROR: The uploaded file type is not permitted.
MIME detected by PHP:
MIME detected by Browser: image/jpeg

Return Code: 4
No file was uploaded



Setelah googling dapatlah solusinya di sini, lalu saya coba untuk mengaktifkan fungsi php_fileinfo.dll pada file php.ini

Karena Webserver-nya memakai WampServer maka cara pengaturannya adalah sbb :

1. Klik icon WampServer di sisi kanan taskbar > pilih PHP > php.ini

2. Pada php.ini cari php_fileinfo.dll, gunakan tombol Ctrl+F untuk memudahkan pencarian.

Akan terlihat opsi extension php fileinfo.dll masih belum aktif seperti dibawah ini :

;extension=php_fileinfo.dll

lalu uncomment sehingga menjadi :

extension=php_fileinfo.dll

dan beri komentar diatasnya agar kita ingat untuk apa opsi ini diaktifkan, seperti contoh berikut :

;Opsi berikut ini diaktifkan untuk module Easy File Uploader
extension=php_fileinfo.dll

3. Restart Wampservernya, dengan cara klik icon Wampserver > Restart All Services

Apabila pengaturan diatas berhasil maka pada module Easy File Uploader, notifikasi errornya akan berubah menjadi :

PHP Version: 5.3.5.
FILEINFO_MIME_TYPE is defined.
finfo_open is callable.
finfo_file is callable.
finfo_close is callable.
mime_content_type is callable.

This is Windows OS: WINNT.



Lalu cobalah upload file kembali dan lihat hasilnya, seharusnya hanya ada pesan seperti berikut :

Upload was successful
Name: 10363855_10202007542458443_6927798419730984114_n.jpg
Type: image/jpeg
Size: 110.86KB


Selamat Mencoba ! :)

Guake Terminal di Ubuntu Desktop 10.04/12.04/14.04



Guake Terminal ini akan mempermudah kita penguna ubuntu desktop yang lebih suka/ sering mengunakan terminal, yang biasanya kita buka jendela terminalnya dengan menekan 3 tombol sekaligus yaitu tombol shortcut Ctrl+Alt+T.

Dengan Guake Terminal ini kita hanya menekan tombol F12 untuk membuka jendela terminal lalu tekan F12 kembali untuk menutup jendela terminal, mudah bukan.

Bagaimana cara instalasinya :



1. Buka Ubuntu Software Center

2. Pada kotak pencarian ketik Guake atau guake, akan ada Guake Terminal.



3. Seperti biasa tekan More Info lalu klik Install.



4. Untuk mengaktifkan, pada Dash Home ketik Guake, klik Guake Terminal.



Untuk mempermudah tambahkan Guake Terminal dalam daftar Startup Applications

Ada juga Guake Preferences nya :)

The requested URL /squid-reports was not found on this server



Ini salah satu masalah lagi yang saya dapati ketika Upgrade Server Ubuntu 12.04 Ke Ubuntu Server 14.04 :

" The requested URL /squid-reports was not found on this server "

atau akan menemui halaman "Apache2 Ubuntu Default Page " seperti gambar dibawah ini bila mengakses langsung pada ip-server server ubuntunya.





Awalnya ini membuat saya bingung dan saya abaikan saja, saya berasumsi sarg ataupun lightsquid menjadi rusak alias tidak bisa diakses disebabkan proses upgrade ke 14.04, karena kurang teliti lalu langsung saya instalasi ulang sarg dan masalah masih sama seperti diatas.

Setelah dengan sabar saya mencoba mencari akar dari permasalahan ini, dan mencoba membaca penjelasan pada " Apache2 Ubuntu Default Page " mengenai apache versi 2.4.7.

" This is the default welcome page used to test the correct operation of the Apache2 server after installation on Ubuntu systems. It is based on the equivalent page on Debian, from which the Ubuntu Apache packaging is derived. If you can read this page, it means that the Apache HTTP server installed at this site is working properly. You should replace this file (located at /var/www/html/index.html) before continuing to operate your HTTP server.

If you are a normal user of this web site and don't know what this page is about, this probably means that the site is currently unavailable due to maintenance. If the problem persists, please contact the site's administrator. "

Ding !.... busyet dah!!!... Baru deh saya nyambung  >.<"

sebab :
- Notifikasi pada gambar diatas jelas-jelas apache2 telah terinstal dengan baik & berfungsi
- Sarg juga begitu, saat instalasi dan cek konfigurasi + sikronisasi ( sarq -x ) berjalan juga tanpa ada error ? 

.... Hanya perlu konfigurasinya disesuaikan kembali :D


Dalam kasus saya cara mengatasinya adalah sebagai berikut :

1. Edit file yang dimaksudkan oleh halaman " Apache2 Ubuntu Default Page " tsb yaitu 000-default.conf

# nano /etc/apache2/sites-available/000-default.conf

2. Lalu ubah :

# However, you must set it for any further virtual host explicitly.
        #ServerName ........

ServerAdmin webmaster@localhost
DocumentRoot /var/www/html

# Available loglevels: trace8, ..., trace1, debug, info, notice, warn,

menjadi

# However, you must set it for any further virtual host explicitly.
        ServerName localhost

ServerAdmin webmaster@localhost
DocumentRoot /var/www/

# Available loglevels: trace8, ..., trace1, debug, info, notice, warn,

3. Kemudian di save & exit.

4. Jalankan perintah service apache2 restart

4. Coba akses kembali sarg ataupun ligthsquid atau apalah yang memakai apache2, seharusnya sudah bisa ;)


Selamat Mencoba.

AH00558: apache2: Could not reliably determine the server's fully qualified domain name, using 127.0.1.1. Set the 'ServerName' directive globally to suppress this message



AH00558: apache2: Could not reliably determine the server's fully qualified domain name, using 127.0.1.1. Set the 'ServerName' directive globally to suppress this message

hal diatas terjadi ketika saya melakukan Upgrade server ubuntu 12.04 ke 14.04

Cara mengatasinya :







1. Login sebagai root

2. nano /etc/apache2/conf-available/servername.conf

3. Tambahkan ServerName localhost

atau dengan perintah sekali jalan dibawah ini

# echo "ServerName localhost" | sudo tee /etc/apache2/conf-available/servername.conf

4. a2enconf servername

5. service apache2 reload atau service apache2 restart atau apache2ctl graceful


Dan...

Coba juga cara kedua dibawah ini :

1. Buka file apache2.conf dengan nano /etc/apache2/apache2.conf

2. Tambahkan baris dibawah ini dalam file apache2.conf, letakannya di bagian akhir, lalu save dan exit

   ServerName localhost

3. Restart apache2 dengan service apache2 restart


Upgrade Ubuntu Server 12.04 Ke Ubuntu Server 14.04



Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

1. Koneksi internet yang cepat & stabil, agar tidak memakan waktu seharian + meminimalisir kegagalan.

2. Aplikasi Putty, karena proses upgrade akan dilakukan secara remote.

3. Backup dahulu apa yang seharusnya di backup dari server ubuntu.

4. Segelas kopi hangat ;) dan siap mental untuk install + Konfigurasi ulang server ubuntu bila proses upgrade Gagal ! +_+



Persiapan dari sisi saya :

1. Percobaan upgrade dilakukan pada server ubuntu backup, berarti saya punya server ubuntu utama.

2. Backup apa yang harus di backup, kalau saya backup semua .deb nanti tinggal di restore kembali, caranya ? minta petunjuk dulu sama Mbah Google ya, banyak kok petunjuknya, karena saya tidak akan membahas cara backup server ubuntu di artikel ini :D


Langkah upgrade adalah sebagai sebagai berikut :

1. Remote dengan putty, dan login sebagai root

2. Jalankan perintah # apt-get update && apt-get upgrade

3. Lalu perintah # apt-get install update-manager-core

4. Jalankan perintah upgrade # do-release-upgrade -d

5. Tinggal Ikuti petunjuk yang tampil pada saat proses upgrade berlangsung, saran saya untuk tetap mengunakan konfigurasi file yang lama bila diminta untuk mengantinya dengan yang baru.










6. Bila proses sudah selesai, Reboot !

7. Saat login ke server ubuntu, versi yang tampil adalah 14.04

8. Lihat apt sources list, perintah # /etc/apt/sources.list

daftar repositori otomatis sudah berubah ke trusty, lihat gambar.



9. Untuk memastikan, lakukan perintah # apt-get update, seharusnya tidak ada error, bila pun ada cobalah perbaiki apa yang salah.


10. Membersihkan apa yang mungkin sudah tidak terpakai, lakukan perintah # apt-get autoclean



Beberapa hal setelah proses upgrade selesai dan menjadi server ubuntu 14.04, yaitu :

+ Akses ke server terasa lebih cepat

+ Squid proxy aktif, tidak ada masalah

- Laporan dari Sarg, Lightsquid menjadi tidak bisa diakses. Cara mengatasinya > The requested URL /squid-reports was not found on this server

AH00558: apache2: Could not reliably determine the server's fully qualified domain name, using 127.0.1.1. Set the 'ServerName' directive globally to suppress this message

- - Hal lainnya belum saya temui...


Selamat Mencoba ! tapi ingat resiko Anda tanggung sendiri.