Latest Posts

Auto backup Dokumen/ Database ke Data-Center di Jaringan Lokal



Di awal pembuatan Data-Center di jaringan lokal kantor, telah saya rencanakan ada beberapa fitur/ fungsi tambahan untuk mendukung keberadaan Data-Center agar bisa semaksimal mungkin digunakan, terpikir juga untuk melengkapi dengan adanya fitur auto-backup ke komputer karyawan (user).

Sayangnya, saya terbentur masalah (bug) saat mengunakan fitur bawaan dari Data-Center itu sendiri yang mengunakan Rsync, saya termasuk salah satu sistem admin yang kurang beruntung dan saat ini masih berusaha untuk mengatasi masalah ini.

Untungnya saya mempunyai solusi untuk mengatasi masalah auto-backup ini, karena sebelumnya saya juga sudah mempunyai pengalaman mengunakan aplikasi backup seperti to do backup di windows.

Kali ini saya tidak mengunakan Todo Backup, tetapi mengunakan aplikasi yang mirip dengannya yaitu FBackup, kedua aplikasi ini sama-sama gratis (free) untuk versi Basic, bayar untuk yang versi Pro, versi yang gratis pun saya rasa sudah cukup memuaskan. Namun, bila ingin mengunakan yang lumayan lengkap fiturnya maka gunakanlah Cobian Backup dengan versi terakhirnya versi 11 atau Gravity ( Discontinue ).

Dan berikut ini skema sistem & jaringan lokal di kantor saya.

Topologi Jaringan.
                                                                  
                                       ___ LAN 1 ------ User, Data-Center + Wins Server, Webserver + DNS Server
                                       |     
ISP ------ Mikrotik ------|---  LAN 2 ------ User
                 |                     |___
            Proxy                         LAN 3 ----- User

Kalau ada kesempatan nanti saya buat artikel Cara Membuat Data-Center nya, berbasis Linux, murah meriah, tetapi harus setting & troubleshooting sendiri :)

Ada 3 LAN, berbeda subnet dengan fokus utama berada pada LAN 1, dalam skema diatas Data-Center sudah bisa diakses dari subnet (LAN 2 & LAN 3) diluar subnet utama LAN 1. Baik diakses dengan mengunakan ip address Data-Center maupun dengan nama host Data-Center.

Contoh :
- Akses Data-Center melalui ip address pada komputer windows user maka cukup tekan tombol shortcut Windows + R kemudian ketik \\ip-address-data-center, misal \\192.168.50.5
- Akses Data-Center melalui ip address pada komputer windows user maka cukup tekan tombol shortcut Windows + R kemudian ketik \\nama-host-data-center, misal \\DATA-CENTER
- Atau akses Data-Center melalui network di explorer, tinggal cari nama host DATA-CENTER.

Kembali ke topik utama, ide saya adalah menyediakan fungsi auto-backup ke DATA-CENTER dari LAN manapun, jadwal backup yang fleksibel, bisa backup file apapun dsb.

Pertama, buat sharing folder di DATA-CENTER, beri akun (username & password) bila diperlukan untuk User tertentu.
Misalnya dengan nama user kita, contoh zb-iko-uwais.
 z, agar folder berada di urutan bawah.
 b, adalah inisial folder backup

Kedua, pasang aplikasi FBackup pada komputer user, buat & atur jadwal  ( sesuai permintaan user bila memang ada permintaan khusus ).


-- Buat nama backup.
Misalnya Backup nama-user nama-hari seperti ini Backup Iko Uwais - Monday.
-- Atur tempat tujuan backup.
Ada 2 opsi pilihan di drive lokal komputer atau drive di jaringan lokal, kalau di drive lokal pilihlah partisi lain.
Pada kasus saya, yang diatur di Data-Center yang berada di jaringan lokal pada LAN 1.

Tekan tombol Test untuk mengecek koneksi backup, masukan akun (username & password) bila sebelumnya kita berikan akses terbatas hanya bagi si user tsb.

-- Atur folder/ file yang ingin di backup.
Terserah mau backup satu, dua, tiga atau beberapa folder/ file sekaligus, tetapi tidak disarankan melakukan backup file foto/ video yang berukuran besar karena akan memakan waktu lebih lama atau proses backup bisa saja gagal, terutama bagi user yang mengunakan Notebook/Netbook pribadi.

-- Pilih Full Backup atau Mirror backup.
Jika Full Backup maka FBackup akan melakukan backup seluruh folder/file ke dalam bentuk zip, atau pilih Mirror Backup maka FBackup akan melakukan backup seluruh folder/file ke dalam bentuk aslinya tanpa di dikompresi (zip).

Saat memilih Full Backup : ada fitur pemberian password untuk file zip hasil backup, akan sangat berguna apabila ada user yang menginginkan keamanan berganda, dan fitur pemberian nama file yang lebih spesifik dengan tag tertentu, contohnya kita beri Tag

 -- Atur jadwal backup.
Pada kasus saya, diatur mingguan setiap Senin/ Monday, pukul 12.00 Wib/ P.M.

Nanti akan dihasilkan file backup di minggu pertama dengan nama :
  Backup iko-uwais_151214_1200_C1.zip
 
untuk membuat task backup lainnya tinggal Duplikasi (Duplicate) saja task backup yang sudah kita buat lalu tinggal di ubah & disesuaikan saja.

di minggu kedua file diatas akan tertimpa (Overwrite) dengan file backup kedua dst....
  Backup iko-uwais_151214_1200_C1.zip   ---- minggu pertama

  Backup iko-uwais_151214_1200_C2.zip
  Backup iko-uwais_151214_1200_C3.zip
  Backup iko-uwais_151214_1200_C4.zip
  dst...
  
- Inilah salah satu kekurangannya menurut saya, FBackup tidak menciptakan file kedua secara tersendiri tetapi akan terus menimpanya dengan file backup berikutnya.

Satu kekurangan lagi dari FBackup adalah tidak adanya fitur laporan/ konfirmasi (report) via email apabila proses backup sukses/ gagal.

+ Kelebihan FBackup adalah mempunyai fitur shadow copy, mampu melakukan backup file seperti dokumen/ database saat dokumen/ database tsb sedang kita gunakan.

Dan adanya fitur mirror backup yang mirip dengan sikronisasi folder/ file, bedanya kita harus atur jadwalnya sesuai yang kita inginkan, ini malah lebih baik, fleksibel!


Pada To do backup, ada Full Backup & Icremental Backup yang mirip mirror backup di FBackup tetapi hasilnya tetap berupa file yang terkompresi, di To do Backup juga ada fitur konfirmasi (report) via email.

Cobian backup, sebenarnya fiturnya  lebih lengkap terutama fitur backup dengan FTP. Namun, bagi saya terlalu kompleks, user pasti akan bingung (lupa) cara mengunakannya, masalah? Ya iya bagi saya.


Selamat Mencoba, semoga bermanfaat... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar