Pada umumnya sistem tenaga listrik terdiri dari tiga elemen yaitu pusat pembangkit, transmisi dan pusat beban. Seperti yang telah diketahui daya listrik dibagi dalam tiga macam daya sebagai berikut :
a. Daya Nyata
Daya nyata merupakan daya listrik yang digunakan untuk keperluan menggerakkan mesin-mesin listrik atau peralatan lainnya, yang mana dapat ditulis dalam rumusnya yaitu :
Satu fasa
P = V x I x Cos φ
Tiga fasa
P = 1.732 x V x I x Cos φ
Keterangan :
P = Daya Nyata (Watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper)
Cos φ = Faktor Daya
Untuk sistem tiga fasa empat kawat ( L1, L2, L3, dan N ) besarnya arus dapat diketahui dengan rumus berikut ini :
I = P / (1.732 x Vx I x Cos φ)
Ket :
I = Arus peralatan (Ampere)
P = Daya masukan peralatan (Watt)
V = Tegangan (Volt)
Cos φ = Faktor daya
b. Daya Semu
Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau distribusi. Daya ini merupakan hasil perkalian antara tegangan dan arus yang melalui penghantar, dimana dapat dilihat rumusnya berikut ini :
Satu fasa
S = V x I
Tiga fasa
S = 1.732 x V x I
Keterangan :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper)
c. Daya Reaktif
Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor daya.
Satu fasa
Q = V x I x Sin φ
Tiga fasa
Q = 1.732 x V x I x Sin φ
Ket :
Q = Daya reaktif (VAR)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Amper)
Sin φ = Faktor Daya
d. Faktor daya
Faktor daya didefenisikan :
Cos φ = R /Z
Ket :
Cos φ = Faktor daya
R = Tahanan (Ω)
Z = Impedansi (Ω)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar